Rawon Empal Suwir hmmm mantap tap tap...iki pangan khas Suroboyo wis nek ga tahu mangan Rawon duduk arek Suroboyo,diantar begitu banyak penjual Rawon Suwir sing jenenge Rawon Suwir Pak Pangat iku 'mbahe' alias raja semua rawon dadi tak jamin lidah sampean 'kepontal-pontal' karena muantepe rosone...
RAWON bukan lagi makanan aneh bagi warga Surabaya. Tak heran bila begitu banyak yang ketagihan makanan berkuah hitam ini. Padahal, variasi rawon dari hari ke hari ya itu-itu saja, sehingga yang bisa dijual dan menjadikannya laris-manis hanyalah keberanian pemilik warung (resto) menjual sensasi agar calon pengunjungnya penasaran, lantas mencobanya.
Simak saja Rawon Setan. Depot rawon yang kali pertama ada di kawasan Jalan Embong Malang Surabaya itu melambung seantero nusantara juga berkat sensasi namanya. Sementara untuk masalah rasa dan variasi hidangan selalu sama, sebagaimana rawon-rawon kebanyakan. Kuah hitam, empal sapi, perkedel, telur asin, tempe goreng, juga taburan kecamba dan bawang goreng.
Nah, setelah sekian lama tidak menyantap sajian rawon, pekan kemarin,saya kembali terusik oleh kehadiran depot rawon baru “Rawon Pak Pangat” di Ruko Lotus Jl. Ketintang Baru Selatan 1/15 Surabaya. Sebenarnya depot tersebut merupakan cabang Rawon Pak Pangat yang sangat terkenal di dalam kompleks Pasar Wonokromo Surabaya, sekarang DTC (Darmo Trade Centre) Surabaya.
Yang istimewa dari Rawon Pak Pangat ini terletak pada empal suwirnya. Inilah yang menjadi ciri khasnya, sehingga orang yang pernah makan di sana selalu terkenang akan empal suwir yang lezat ini. Ya, karena selama ini orang menikmati rawon tak bisa lepas dari empal. Sementara kebanyakan empal yang terbuat dari daging sapi yang dikeringkan itu cenderung alot (keras) sehingga perlu perjuangan esktra untuk melumatnya dalam mulut.
Tiga Varian Menu
Ketika memperhatikan daftar menu utama, saya melihat depot ini mengandalkan rawon sebagaimana namanya. Setidaknya ada tiga varian menu rawon yang ditawarkan, seperti Nasi Rawon Suwir (nasi putih, empal suwir, dan kuah rawon), Nasi Rawon Krengsengan (nasi putih, empal suwir, krengsengan, dan kuah rawon), Nasi Rawon Campur (nasi putih, empal suwir, krengsengan, bali tahu, dan kuah rawon). Sementara bagi yang menginginkan bukan rawon, tersedia menu pilihan antara lain Nasi Krengsengan dan Nasi Campur.
Sebagai pelengkap menikmati nasi rawon yang sangat maknyuzz disantap panas-panas, tersedia beberapa varian kerupuk. Selain kerupuk udang yang sudah sangat familier sebagai teman setiap makan rawon, ada pula kerupuk bulat khas Padang, dan satu lagi kerupuk khas Sidoarjo.
Untuk minumannya, terdapat pilihan antara lain Es Jeruk, Teh, dan Sinom. Sepertinya kurang pas, sehabis makan rawon panas dilanjutkan minum es. Jadi, sebaiknya untuk sementara menanggalkan es-nya dulu agak tak menjadikan gigi cepat rapuh.
Soal tempat, sangat kondusif dan representatrif untuk makan siang, baik sendirian, bersama teman kantor, maupun beserta keluarga. Tempatnya bersih dan sangat modern. Meja, kursi dan interiornya cukup mengasyikkan, sehingga membuat makan pun sangat nyaman. Sedang soal harga tak perlu khawatir kemahalan, karena di papan dan list menu jelas tepampang besar-besar harga per porsi Rp. 8.000 untuk semua menu. Kecuali Nasi Kotak yang dibandrol Rp. 8.500. (arohman)
RAWON bukan lagi makanan aneh bagi warga Surabaya. Tak heran bila begitu banyak yang ketagihan makanan berkuah hitam ini. Padahal, variasi rawon dari hari ke hari ya itu-itu saja, sehingga yang bisa dijual dan menjadikannya laris-manis hanyalah keberanian pemilik warung (resto) menjual sensasi agar calon pengunjungnya penasaran, lantas mencobanya.
Simak saja Rawon Setan. Depot rawon yang kali pertama ada di kawasan Jalan Embong Malang Surabaya itu melambung seantero nusantara juga berkat sensasi namanya. Sementara untuk masalah rasa dan variasi hidangan selalu sama, sebagaimana rawon-rawon kebanyakan. Kuah hitam, empal sapi, perkedel, telur asin, tempe goreng, juga taburan kecamba dan bawang goreng.
Nah, setelah sekian lama tidak menyantap sajian rawon, pekan kemarin,saya kembali terusik oleh kehadiran depot rawon baru “Rawon Pak Pangat” di Ruko Lotus Jl. Ketintang Baru Selatan 1/15 Surabaya. Sebenarnya depot tersebut merupakan cabang Rawon Pak Pangat yang sangat terkenal di dalam kompleks Pasar Wonokromo Surabaya, sekarang DTC (Darmo Trade Centre) Surabaya.
Yang istimewa dari Rawon Pak Pangat ini terletak pada empal suwirnya. Inilah yang menjadi ciri khasnya, sehingga orang yang pernah makan di sana selalu terkenang akan empal suwir yang lezat ini. Ya, karena selama ini orang menikmati rawon tak bisa lepas dari empal. Sementara kebanyakan empal yang terbuat dari daging sapi yang dikeringkan itu cenderung alot (keras) sehingga perlu perjuangan esktra untuk melumatnya dalam mulut.
Tiga Varian Menu
Ketika memperhatikan daftar menu utama, saya melihat depot ini mengandalkan rawon sebagaimana namanya. Setidaknya ada tiga varian menu rawon yang ditawarkan, seperti Nasi Rawon Suwir (nasi putih, empal suwir, dan kuah rawon), Nasi Rawon Krengsengan (nasi putih, empal suwir, krengsengan, dan kuah rawon), Nasi Rawon Campur (nasi putih, empal suwir, krengsengan, bali tahu, dan kuah rawon). Sementara bagi yang menginginkan bukan rawon, tersedia menu pilihan antara lain Nasi Krengsengan dan Nasi Campur.
Sebagai pelengkap menikmati nasi rawon yang sangat maknyuzz disantap panas-panas, tersedia beberapa varian kerupuk. Selain kerupuk udang yang sudah sangat familier sebagai teman setiap makan rawon, ada pula kerupuk bulat khas Padang, dan satu lagi kerupuk khas Sidoarjo.
Untuk minumannya, terdapat pilihan antara lain Es Jeruk, Teh, dan Sinom. Sepertinya kurang pas, sehabis makan rawon panas dilanjutkan minum es. Jadi, sebaiknya untuk sementara menanggalkan es-nya dulu agak tak menjadikan gigi cepat rapuh.
Soal tempat, sangat kondusif dan representatrif untuk makan siang, baik sendirian, bersama teman kantor, maupun beserta keluarga. Tempatnya bersih dan sangat modern. Meja, kursi dan interiornya cukup mengasyikkan, sehingga membuat makan pun sangat nyaman. Sedang soal harga tak perlu khawatir kemahalan, karena di papan dan list menu jelas tepampang besar-besar harga per porsi Rp. 8.000 untuk semua menu. Kecuali Nasi Kotak yang dibandrol Rp. 8.500. (arohman)
1 comments:
Ayo rek kuliner suroboyo dilanjut sampek bulan poso...
Post a Comment