Nasi pecel bukan makanan yang aneh bagi warga Surabaya. Namun yang memberikan rasa khas pada bumbunya bisa Anda dapatkan di nasi pecel Ketampon Pojok di Jalan Ketampon.
Berbeda dengan nasi pecel lainnya, nasi pecel Ketampon Pojok milik Supri (37) ini lebih terasa bumbunya karena meneruskan tradisi ibunya Suliyah yang merintisnya sejak 1970an. Sebelum dirinya mengambil alih warung nasi pecel itu, sang ibu membuat bumbu pecel dengan ditumbuk sehingga aroma khas pecel lebih terasa.
Kini karena tenaga menumbuk bumbu pecel tidak ada, bumbu tersebut digiling dengan menambah lebih banyak daun jeruk. "Hal ini untuk menjaga agar bumbu yang digiling rasanya seperti ditumbuk," kata Supri saat ditemui detiksurabaya.com, Senin (13/7/2008).
Komposisi per enam kilogram bumbu pecel yakni enam kilo kacang, lombok kecil 0,5 kilo, lombok besar 1,5 kilo, bawang putih enam siung, kencur secukupnya dan 1/4 kilo daun jeruk. Komposisi bumbu itulah yang jadi andalan nasi pecel Ketampon Pojok.
Saking kuatnya menjaga rasa, tiap usai menggiling bumbu pecel, Supri selalu meminta Suliyah mencicipi terlebih dahulu bumbu pecel tersebut. "Kalau kurang sesuatu saya memperbaiki pada gilingan berikutnya," tambahnya. Enam kilogram bumbu pecel dihabiskan dalam tempo 2-3 hari.
Kala mencicipi nasi pecel Ketampon Pojok, bumbunya terasa menggigit. Rasanya sedikit pedas ditambah aroma daun jeruk yang menyeruak. Nikmat.
Harga per porsi nasi pecel saja Rp 3.000. Nasi pecel itu terdiri dari campuran sayur kecambah, kembang turi dan daun pepaya dicampur sedikit daun singkong yang disiram dengan bumbu pecel yang sudah dilarutkan dengan air.
Lauk yang disediakan beragam mulai dari daging, paru sapi, bandeng goreng, otak, ayam goreng dan jangkang (kepiting kecil) yang bisa dipilih sesuai dengan selera pembeli. Untuk satu lauk pembeli harus menambah Rp 5.000. Jadi total untuk menikmati nasi pecel plus lauk Rp 8.000.(stv/bdh)detiksurabaya/Steven Lenakoly
Berbeda dengan nasi pecel lainnya, nasi pecel Ketampon Pojok milik Supri (37) ini lebih terasa bumbunya karena meneruskan tradisi ibunya Suliyah yang merintisnya sejak 1970an. Sebelum dirinya mengambil alih warung nasi pecel itu, sang ibu membuat bumbu pecel dengan ditumbuk sehingga aroma khas pecel lebih terasa.
Kini karena tenaga menumbuk bumbu pecel tidak ada, bumbu tersebut digiling dengan menambah lebih banyak daun jeruk. "Hal ini untuk menjaga agar bumbu yang digiling rasanya seperti ditumbuk," kata Supri saat ditemui detiksurabaya.com, Senin (13/7/2008).
Komposisi per enam kilogram bumbu pecel yakni enam kilo kacang, lombok kecil 0,5 kilo, lombok besar 1,5 kilo, bawang putih enam siung, kencur secukupnya dan 1/4 kilo daun jeruk. Komposisi bumbu itulah yang jadi andalan nasi pecel Ketampon Pojok.
Saking kuatnya menjaga rasa, tiap usai menggiling bumbu pecel, Supri selalu meminta Suliyah mencicipi terlebih dahulu bumbu pecel tersebut. "Kalau kurang sesuatu saya memperbaiki pada gilingan berikutnya," tambahnya. Enam kilogram bumbu pecel dihabiskan dalam tempo 2-3 hari.
Kala mencicipi nasi pecel Ketampon Pojok, bumbunya terasa menggigit. Rasanya sedikit pedas ditambah aroma daun jeruk yang menyeruak. Nikmat.
Harga per porsi nasi pecel saja Rp 3.000. Nasi pecel itu terdiri dari campuran sayur kecambah, kembang turi dan daun pepaya dicampur sedikit daun singkong yang disiram dengan bumbu pecel yang sudah dilarutkan dengan air.
Lauk yang disediakan beragam mulai dari daging, paru sapi, bandeng goreng, otak, ayam goreng dan jangkang (kepiting kecil) yang bisa dipilih sesuai dengan selera pembeli. Untuk satu lauk pembeli harus menambah Rp 5.000. Jadi total untuk menikmati nasi pecel plus lauk Rp 8.000.(stv/bdh)detiksurabaya/Steven Lenakoly
4 comments:
nyamm, nyamm, nyamm... ueanak koyoke pecel iki...
:O larang bgt sak lawuh 5rb..
nek pengen lawuhe tempe goreng, mendhol utowo endog ceplok opo yo 5rb??? maklum biasa maem pecel ndeso..koyone ga afdhol nek lawuhe duduk kuwi :P
btw ketampon kuwi sbelah mana ya....??? heheheheh
Wah, sudah lama aku nggak kesana.. Kalo gak salah, Ketampon tuh di daerah belakang RS Darmo. Masuk dari jalan Bintoro, setelah Sinar Supermarket, ada ruko di sebelah kiri jalan. Warung pecelnya di pinggir jalan sekitar ruko tersebut (tapi bukan di dalam ruko).. Menurut pengalamanku, kalo pengen porsi jumbo (terutama untuk yang cowok), bilang aja ke "Mbah" kalo yang maem laki2. Ntar diberi nasi lebih banyak..=)
Thank You and that i have a dandy provide: How Often Renovate House house renovation loan
Post a Comment