RISALAH HATI

From ikasmancacommunity@yahoogroups.com

Sebuah sharing di Hari Jumat

Pernahkah kita membayangkan, bahkan hati memiliki cermin?
Ungkapan hanya Allah, Tuhan kita, yang mengetahui hati hambanya
sungguh ada benarnya. Karena isi hati manusia adalah sebagian dari
rahasiaNya.

Namun manusia diberikan Allah 'sedikit' ilmunya, dengan sedikit
mengetahui sebagian rahasiaNya, yaitu rahasia hati manusia. Bagaimana
kita dapat mengetahui rahasia hati manusia? Melalui ilmuNya, kita
dapat menangkap isi hati manusia dari apa yang dipantulkan dari
hatinya. Manusia yg sedih, galau, akan terpancar dari air mata, mimik,
dan juga tangisnya, bahkan kata-katanya. Manusia yg gembira terlihat dari mimik, kata2 juga perilakunya. Manusia yang mengingkari nuranya
(termasuk dalam berbisnis) juga terpancar dari perilaku dan
kata-katanya. (Saya dapatkan ilmu ini sedikit2 dari diskusi2 saya dg
seorang pamen polisi yang lama bergelut di dunia reserse dan tilik
sandi, yg juga sarjana psikologi. Saya pikir awalnya ia seorang polisi
yang kesepian, nyleneh).

Kini 'perasaan2' itu sudah dapat divisualkan, melalui studi mimik dan
gerak tubuh, termasuk juga studi tentang jaringan kerja, perkawanan,
latar belakang, dan sandi-sandi pergaulan. Apakah ilmu ini penting
dalam menjalani kita berbisnis (buat bisnis saya tentunya).

Pengetahuan ini awalnya saya anggap hanyalah obrolan menghabiskan
waktu malam saja, tetapi saya mendapati betapa ilmu sosial, psikologi,
antropologi dan budaya berkembang sangat pesat untuk membedah
fenomena2 sosial, termasuk fenomena dan perilaku manusia dalam
berbisnis. Bukan hanya ilmu marketing saja yang selama ini kita
jadikan panglima dalam berbisnis. Ilmu ini pulalah yang membuat saya
memahami bagaimana saya harus bersikap, termasuk bersikap terhadap
masalah yang saya hadapi. Ketika mengakhiri pembicaraan, saya katakan
bahwa saya mendapatkan banyak ilmu dari perbincangan ini, tetapi ia
malah mengatakan, ini ilmu gatoloco, otak atik gathuk. (ini bahasa
jawa yang saya cari dikamus masih belum ada padanannya, mohon maaf yg
tidak mengerti bahasa jawa).

Menarik jika kita bersosialisasi di milis yang hanya mengetahui diri
kita dari bahasa tulis ini. Kita mengenal member-member yang lain dari
bahasa tulis yang diposting di milis ini, yang saya yakin hal ini
merupakan cermin hati kita masing-masing (meskipun hal itu tidak
seluruhnya benar).

Seperti yang saya katakan di atas, hati memiliki cermin, yang secara
tidak kita sadari memantulkannya ke permukaan dan 'membahasakan'
bahasa hati kita. Saya mengajak member ini, semakin arif
bersosialisasi, dan memantulkan bahasa hati kita masing-masing.
Jadikan komunitas sebagai obat, dan sarana berbuat baik. Apapun yang
kita posting, forward, maupun komentar sungguh-sungguh menjadi cermin
hati kita.

Jangan pamer kekayaan di milis ini.

Salam
Isdy